Minggu, 24 Mei 2009

F.A.Q Seputar Bisnis Jamur Tiram

Tanya:
Media apa saja yang bisa digunakan untuk budidaya jamur tiram ?
Jawab:
Hampir semua limbah organik bisa digunakan untuk budidaya jamur ini.antara lain :limbah gergajian kayu,limbah ampas tebu,limbah kulit kopi,limbah sagu,limbah tapioka,sekam dan jerami,limbah kertas,limbah pengolahan nanas ,sabut kelapa ,serat garut dll.

Tanya:
Apa saja campuran yang digunakan untuk media jamur tiram?
Jawab :
Campuran yang digunakan untuk menambah nutrisi media adalah:
1.media dasar : serbuk kayu atau yang lain 100%
2.bekatul 10-15%
3.kalsit/mill 1% sebagai penyeimbang ph
4.gips untuk tambahan mineral dan untuk mengokokohkan media jamur.(tidak mutlak)
5.starbio mushroom 1%
6.air 50-60%
semua bahan dicampur rata baru dicampur air,ditutup bahan plastik untuk fermentasi.1-2 hari diaduk rata .kandungan air 50-60%.dikepal tidak pecah dan ditangan tidak terasa basah.

Tanya:
Berapa ukuran plastik untuk packing media jamur ?
Jawab : Plastik tahan panas jenis PP ukuran 0.5-35-18 cm.

Tanya:
Bagaimana cara membuat baglog ?
Jawab : Masukkan media yang sudah siap ke dalam plastik,lalu padatkan.tekuk ujungnya bawahnya kedalam .setelah padat sisipkan cincin dari bambu diatas plastik kemudian tutup dengan kapas atau kertas koran dengan karet.

Tanya:
Peralatan apa saja yang digunakan untuk sterilisasi baglog jamur?
Jawab : sebuah tong yang tutupnya terpisah,bagian bawah dibuat angsang bambu yang berfungsi seperti kukusan .berjarak 12 cm dari dasar tong.

Tanya:
Berapa lama proses sterilisasi media jamur?
Jawab :Proses minimal untuk sterilisasi baglog adalah minimal 5 jam,waktu dihitung setelah suhu mencapai minimal 80 derajat Celcius.2 jam dipertahankan pada suhu tersebut dan 3 jam selanjutnya proses pendinginan dan biarkan sampai pagi hari(disarankan bahan bakar kayu).buka dan biarkan dingin .dan simpan di tempat bersih.

Tanya:
Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk proses inokulasi atau pembibitan ?
Jawab : Peralatan yang dibutuhkan ;1.lampu spirtus.2.spatula/batang kawat yg ujungnya dipipihkan untuk mengorek bibit dari dalam botol, lebih baik menggunakan bahan stainless.3.alkohol /formalin.

Tanya:
Setelah baglog dingin dan peralatan inokulasi siap ,selanjutnya bagaimana proses inokulasi?Jawab : Pilihlah ruangan yang steril ,jauh dari hembusan angin,lalu lalang orang lewat.terlebih dulu cuci spatula dan tangan dengan sabun.lalu steril dengan alkohol dan kemudian dibakar di atas lampu spirtus.biarkan dingin.sementara panasi mulut botol dengan api .hancurkan bibit jamur yang ada di dalam botol dengan spatula dan masukkan bibit yang sudah hancur ke dalam baglog.kemudian tutup lagi dengan kapas atau kertas koran.

Tanya:
Setelah proses pembibitan selesai ,berapa lama proses inkubasi dan kapan baglog siap dimasukkkan ke dalam kumbung?
Jawab : Masa inkubasi adalah masa penyimpanan untuk pertumbuhan miselia jamur tiram.kurang lebih dua minggu miselia sudah tumbuh separo baglog.pada tahap ini sudah bisa dipastikan bahwa miselia dalam baglog sudah tumbuh dengan baik.dan pada tahap ini baglog sudah bisa disusun di dalam kumbung.

Tanya:
Kapan mulai diadakan pencopotan kapas penutup baglog?
Jawab : Kapas penutup baglog dilepas apabila miselia jamur tiram sudah merata di seluruh badan baglog.

Tanya:
Kapan mulai diadakan penyiraman kumbung jamur tiram?
Jawab : penyiraman kumbung dilakukan jika kapas penutup baglog sudah mulai dilepas.dan suhu pada kumbung dipertahankan pada suhu 22 - 28 derajat C dengan kelembaban 80 - 90 %.

Tanya:
Setelah semua dilakukan kapan jamur tiram akan tumbuh ?
Jawab : Setelah semua dilakukan ,kurang lebih seminggu jamur tiram akan tumbuh pada stadium baby.dan pada usia 3 hari sudah bisa dipanen.dipanen dengan cara mencabut seluruh tubuh buah jamur langsung sampai ke akar-akarnya.

Tanya:
Berapa ukuran berat jika jamur tiram akan dipasarkan ?
Jawab : Ukuran yang biasa dipasarkan di pasaran adalah satu ons ,seperempat kilo atau kemasan satu kilo.

Tanya:
Produk olahan apa saja yang yang bisa dibuat dari jamur tiram ?
Jawab : Jamur tiram bisa diolah menjadi masakan apa saja .Seperti :soup jamur tiram,pepes jamur tiram,keripik jamur tiram dan lain-lain.

Tanya:
Bagaimana pospek pemasaran jamur tiram di Indonesia ?
Jawab : Prospek pemasaran jamur tiram dipasar sangat bagus ,karena jamur tiram sudah terposisi sebagai komoditi pangan yang termasuk sayur-sayuran.sebagai jenis sayuran maka jamur tiram harus ada di setiap pasar baik dari pasar traditional sampai pasar modern.sehingga peluang pasar sangat bagus dan menganga lebar.

Usaha Budidaya Jamur Tiram

Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya. Pada tahanan membuat media bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan.
javascript:void(0)
Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.

Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci.

Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.

Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/alumunium foil. Langkah kelima, sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95 derajat C.

Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit).

Langkah ketujuh, inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.

Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit tidak menggumpal/mengeras.

Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan miselium jamur kompak dan merata.

Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1 tahun, bila tidak akan segera digunakan.

Tahap selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp).

Dalam tahapan ini juga ada 10 langkah.
Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan).

Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.

Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.

Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada ahri itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak.

Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi.

Langkah keenam, inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelahsuhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.

Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.

Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.

Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.

Langkah terakhir panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.